July 31, 2008

Tepat sembilan bulan

Alhamdulillah ... hari ini mas Fahri genap berusia sembilan bulan. Alhamdulillah juga perkembangan Fahri sesuai dgn usianya kini. Agak bingung kalau ada pertanyaan, anaknya sudah bisa apa? Soalnya dari hari ke hari ada aja hal baru yang dia bisa. Hari ini dia dah bisa duduk tegak, besoknya dia dah bisa duduk sambil sedikit miring buat ngambil maenan, besoknya lagi dia udah bisa berputar-putar dalam duduknya. Pasti ada perkembangan setiap harinya. InyaAllah.
Fahri yang dulu berat lahirnya hanya 2,7 kg, kini udah 7,5 kg. Fahri yang dulu panjang lahirnya 48 cm, kini 71 cm. Fahri yang dulu hanya minum ASI, sekarang sudah bisa makan tahu tempe. Fahri yang dulu blm bisa menyangga kepalanya sendiri, kini sudah mulai menapaki jalan. Fahri yang dulu hanya bisa menangis, sekarang sudah mulai bergumam dan tertawa bila diajak bercanda, bahkan sudah bisa memanggil-manggil mama or ayahnya (dengan bahasa dia sendiri). Banyak hal berubah. Semoga selalu sehat ya, Mas.
Oya, by the way busway, mana giginya ya Mas? Kok blum nongol mpe sekarang? Kalo ketawa masih ompong tuh ... hehehe. Kata ayah, "Nti kalo tumbuh giginya yang bagus kaya Ayah ya Nak, jangan kaya gigi Mama ya." :( Ayah kok gitu ya ..., walaupun kenyataan, tapi kan menyakitkan, hiks ...

July 24, 2008

Don't be too busy


Once upon a time a very strong woodcutter asked for a job in a timber merchant, and he got it. His salary was really good and so were the working conditions. For that reason, the woodcutter was determined to do his best.
His boss gave him an axe and showed him the area where he was suposed to fell the trees.
The first day, the woodcutter brought 15 trees.
"Congratulations," the boss said. "Carry on with your work!"
Highly motivated by the words of his boss, the woodcutter tried harder the next day, but he only could bring 10 trees. The third day he tried even harder, but he was only able to bring 7 trees. Day after day he was bringing less and less trees.
"I must be losing my strength", the woodcutter thought. He went to the boss and apologized, saying that he could not understand what was going on.
"When was the last time you sharpened your axe?" the boss asked.
"Sharpen? I had no time to sharpen my axe. I have been very busy trying to cut trees..."
Most of us NEVER update our skills. We think that whatever we have learned is very much enough. But good is not good when better is expected. Sharpening our skills from time to time is the key to success. (from a friend)

Sound simple, hah? But its sure.

July 04, 2008

Yuk menyapa my little king ... hehe

hai haiiii.....

mamaa ... ayaaahh ... aku dah bisa duduk neh ...

waaaaa .... asyiikk ... gerobak baru ...

Kisah Luqman Al-Hakim dgn Perkataan Manusia

Dalam sebuah riwayat diceritakan, pada suatu hari Luqman Hakim telah masuk ke dalam pasar dengan menaiki seekor himar, manakala anaknya mengikut dari belakang. Melihat tingkah laku Luqman itu, setengah orang pun berkata, 'Lihat itu orang tua yang tidak bertimbang rasa, sedangkan anaknya dibiarkan berjalan kaki."
Setelah mendengarkan desas-desus dari orang ramai maka Luqman pun turun dari himarnya itu lalu diletakkan anaknya di atas himar itu. Melihat yang demikian, maka orang di pasar itu berkata pula, "Lihat orang tuanya berjalan kaki sedangkan anaknya enak enakan menaiki himar itu, sungguh kurang ajar anak itu."

Sebaik saja mendengar kata-kata itu, Luqman pun terus naik ke atas belakang himar itu bersama-sama dengan anaknya. Kemudian orang ramai pula berkata lagi, "Lihat itu dua orang menaiki seekor himar, adalah sungguh menyiksa himar itu."
Oleh kerana tidak suka mendengar perkataan orang, maka Luqman dan anaknya turun dari himar itu, kemudian terdengar lagi suara orang berkata, "Dua orang berjalan kaki, sedangkan himar itu tidak dikenderai."
Dalam perjalanan mereka kedua beranak itu pulang ke rumah, Luqman Hakim telah menasihatai anaknya tentang sikap manusia dan telatah mereka, katanya, "Sesungguhnya tiada terlepas seseorang itu dari percakapan manusia. Maka orang yang berakal tiadalah dia mengambil pertimbangan melainkan kepada Allah S.W.T saja. Barang siapa mengenal kebenaran, itulah yang menjadi pertimbangannya dalam tiap-tiap satu."

Kemudian Luqman Hakim berpesan kepada anaknya, katanya, "Wahai anakku, tuntutlah rezeki yang halal supaya kamu tidak menjadi fakir. Sesungguhnya tiadalah orang fakir itu melainkan tertimpa kepadanya tiga perkara, iaitu tipis keyakinannya (iman) tentang agamanya, lemah akalnya (mudah tertipu dan diperdayai orang) dan hilang kemuliaan hatinya (keperibadiannya), dan lebih celaka lagi daripada tiga perkara itu ialah orang-orang yang suka merendah-rendahkan dan meringan-ringankannya."

(diambil dari masjid Al Hidayah BAPETEN).